23 Juni 2009

Siswa SMA Karya Ruteng Tenggelam di Cepiwatu

*Pencarian Siswa SMA Karya Ruteng Terus Dilakukan

Oleh Christo Lawudin

RUTENG (FLORES POS) -- Siswa SMA Karya Ruteng, Nofrianto Turut (17) tenggelam di pantai Cepiwatu, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Minggu (21/6). Hingga saat ini jenazah korban belum ditemukan. Senin (22/6) kemarin orang tua korban pergi ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

Anggota keluarga Nofrianto Turut, Yohakim Kelabur kepada wartawan di Ruteng, Senin (22/6) mengatakan, keluarga bersama aparat dan masyarakat lainnya mencari korban.

”Ayah dan ibunya baru turun, Senin (22/6) pagi. Mereka sudah turun bersama aparat dari kepolisian. Mereka akan lihat langsung apa yang terjadi. Tadi malam, keluarga sudah sepakat untuk membuat upacara adat di lokasi. Maksudnya, agar korban bisa ditemukan. Karena itu, kedua orang tuanya, sudah turun ke Cepiwatu untuk memimpin sendiri upacara adat itu,” kata Kelabur yang juga Lurah Pitak.

Di tempat rekreasi ini, kata Kelabur, sudah jatuh korban jiwa, sehingga dia minta kepada pemerintah Manggarai Timur untuk menempatkan penjaga khusus di sini. Sekaligus pemerintah memasang tanda-tanda khusus di tengah laut agar bisa diketahui lokasi mana saja yang berbahaya. “Ini penting untuk kenyamanan orang yang datang,” katanya.

Kapolres Manggarai, AKBP Hambali belum berhasil ditemui Flores Pos di Ruteng, Senin kemarin. Tetapi menurut Kasat Reskrim Okto Wadu Ere, laporan ada orang piknik yang tenggelam telah diterima polisi. Dilaporkan, katanya, siswa kelas 2 SMA Karya Ruteng itu disapu gelombang saat sedang mandi-mandi di pinggir pantai sekitar Pkl. 13.15. Mereka mandi jauh ke tengah laut. Padahal mereka tidak bisa berenang sama sekali.

”Ada 3 orang yang mandi. Korban dengan 2 rekannya. Saat asyik mandi, ombak besar menyabu. Dia langsung terseret ke tengah laut. Begitu dia terbawa arus, orang sekitar langsung meminta pertolongan nelayan sekitar. Perahu nelayan sempat cari. Tetapi, korban tidak bisa ditemukan. Hingga sekarang, korban belum ditemukan. Hari ini, tim gabungan akan kembali melakukan pencarian,” katanya.

Pihaknya sudah meminta tim gabungan untuk melakukan penyisiran di pinggir pantai. Mungkin ombak membawa kembali korban ke darat. Karena itu, tim SAR dari Ruteng dan tentu dari Matim dikerahkan untuk mencari korban pada hari kedua.*

Selengkapnya...

50 PNS Digelandang ke Kantor Pol PP

*Berkeliaran Saat Jam Kantor

Oleh Wall Abulat

MAUMERE (FLORES POS) -- Sedikitnya 50 PNS yang berkeliaran pada jam kantor/sekolah di beberasa lokasi di Kota Maumere, Senin (22/6) digelandang ke Kantor Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Sikka, di Jalan Ahmad Yani. Usai diberikan pembinaan PNS diperbolehkan pulang.

Seperti disaksikan Flores Pos, belasan PNS berseragam hijau dijaring Pol PP di Pasar Tingkat, Pasar Ikan, dan Pasar Alok. Petugas memerintahkan para pegawai negeri itu naik ke mobil angkutan terbuka yang sudah disiapkan petugas.

Operasi penertiban PNS ini ditonton warga sekitar. “Saya dukung operasi penertiban ini. Karena kenyataan selama ini, banyak PNS tidak betah di kantor atau sekolah dan memilih berkeliaran di tempat-tempat umum,” kata Mama Rosa, di sela-sela operasi penjaringan di Pasar Tingkat.

Kepala Kantor Satuan Pol PP, Minggus Dominikus yang ditemui di ruang kerjanya, Senin siang menjelaskan operasi penertiban PNS ini dilakukan setelah sebelumnya ada pemberitahuan resmi yang ditujukan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi sekolah. “Pemerintah sudah keluarkan surat pemberitahun resmi sebelumnya. Dalam operasi hari ini, ada 50 PNS yang dijaring,” katanya.

Diakui, pihaknya telah memberikan pembinaan kepada PNS yang dijaring agar ke depan tidak melakukan perbuatan serupa. “Pol PP akan terus melakukan operasi penertiban PNS yang berkeliaran pada jam kerja,” katanya.

Kasat mengaku saat dilakukan pembinaan, sebagian besar PNS mengaku belum mendapat sosialisasi. “Masukan PNS yang dijaring ini, terutama para guru akan kami perhatikan,” katanya.

Bupati Sikka Sosimus Mitang yang dihubungi terpisah menegaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan surat terkait operasi penertiban yang ditujukan kepada setiap SKPD dan sekolah.

Bupati berjanji tetap komit mewujudkan pemerintah yang bersih, bertanggung jawab dan memaksimalkan kinerja demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Saya minta agar PNS harus menunjukkan kinerja yang maksimal, dan tidak berkeliaran pada jam kantor/kerja,” kata Bupati.*

Selengkapnya...

Keluarga Erni Manuk dan Kapitan Datangi Mapolres

Oleh Maxi Gantung

LEWOLEBA (FLORES POS) -- Keluarga Theresia Abon Manuk (Erni Manuk) dan keluarga Muhamad Kapitan, Senin (22/6) mendatangi Mapolres Lembata untuk minta klarifikasi dan minta menghadirkan orang atau saksi-saksi yang menyebutkan nama mereka terkait kasus kematian Yoakim Langoday.

Beberapa orang keluarga Erni Manuk dan Muhamad Kapitan termasuk kuasa hukum mereka A. Rahman bertemu kasat Reskrim, AKP Gede Putra Yase. Sedangkan Erni Manuk dan Muhamad Kapitan bersama beberapa keluarganya menunggu di luar.

Erni Manuk dan Muhamad Kapitan mengatakan, mereka minta polisi menghadirkan saksi yang menyebutkan nama mereka terkait kasus kematian Yoakim Langoday. Erni Manuk mengatakan dirinya disebut-sebut dalam kasus kematian Yoakim Langoday.

“Kami datang ini untuk tanya siapa orang yang menyebut nama kami. Kami minta orang itu hadir supaya kami bisa klarifikasi,” katanya.

Dengan disebut-sebut dalam kasus ini, dia dan keluarganya merasa tidak tenang. Padahal dia tidak tahu menahu kasus kematian Langoday. Erni Manuk mengatakan, mereka akan datang lagi untuk bertemu dengan Kapolres Lembata, AKBP Marthen Johannis. Karena Kasat Reskrim, Gede Putra Yase menyarankan keluarga Erni Manuk dan Muhamad Kapitan langsung bertemu Kapolres.

Muhamad Kapitan menambahkan selain minta polisi hadirkan saksi yang menyebut nama mereka berdua, kedatangan mereka juga terkait dengan peristiwa Jumat (20/6) lalu di mana keluarga Langoday, Jumat (19/6) lalu menciduk beberapa orang untuk dibawa ke polres.

Sementara itu kuasa hukum keluarga Langoday Sebastianus Ola Domaking mengatakan polisi punya strategi dan teknik untuk melakukan penyelidikan. Polisi tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Domaking mengatakan dia tidak mencampuri atau mau mengomentari soal kedatangan keluarga Erni Manuk dan Muhamad Kapitan. Namun dia berharap kasus Langoday secepatnya terungkap. Para pelaku dan otak di balik kasus ini segera ditangkap tanpa pandangan bulu. “Siapapun dia harus diproses,” katanya.*



Selengkapnya...

Penumpang TransNusa di Ruteng Terlantar

*Menuntut Ganti Rugi

Oleh Christo Lawudin

RUTENG (FLORES POS) -- Sebanyak 24 penumpang TransNusa rute Ruteng-Kupang, Minggu (21/6) terlantar di Bandara Frans Sales Lega Ruteng. Pesawat tiba-tiba terbang kembali. Para penumpang marah dan kecewa karena tidak diberitahu sebelumnya.

Disaksikan Flores Pos di Bandara Frans Sales Lega, Minggu (21/6) para penumpang sangat kecewa. Mereka berkumpul di ruang tunggu sampai tuntutan mereka dipenuhi manajemen TransNusa. Di antara para penumpang ada 3 anggota DPRD Provinsi NTT, Yohanes Sehandi, Marten Darmonsi, Beny Randu dan Kepala UPT Dishub Provinsi NTT Ori Lomi serta Direktur RSUD Ruteng Dupe Nababan.

Ada penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke Bali dan Jawa. Marten Darmonsi mengatakan, penumpang bisa mengerti jika pesawat tidak datang sama sekali. Yang terjadi justru pesawat sudah mendarat di Bandara. Penumpang sudah siap jalan. Tiba-tiba pesawat terbang kembali tanpa informasi apapun.

"Kita betul sangat dirugikan. Kita memang sempat marah dengan orang-orang TransNusa di Ruteng. Kita sudah sepakat untuk menyampaikan tuntutan yang harus dipenuhi manajemen TransNusa," kata Marten Darmonsi.

Dikatakan, para penumpang sudah sepakat untuk menyampaikan 2 tuntutan kepada TransNusa. Pertama, tuntutan materil yakni Rp550 ribu untuk biaya transportasi, makan minuman, hotel, dan lain-lain. Kedua, immaterial Rp850 ribu senilai tiket Kupang-Ruteng. Tuntutan itu dilakukan karena para penumpang ditelantarkan secara sengaja pihak manajemen. Ketiga, penumpang harus diberangkatkan keesokannya. Namun, semua tuntutan itu harus dipenuhi dulu karena pembatalan ini merugikan para penumpang. Apalagi, ini bukan kejadian pertama.

Hal senada disampaikan Yan Sehandi. Menurut dia, manajemen TransNusa harus memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat. Kalau ada masalah disampaikan secara terbuka sehingga bisa diketahui. Dengan kejadian sekarang, manajemen telah melakukan perbuatan yang merugikan penumpang.

" Tolong perbaiki pelayanan. Tidak bisa begini terus. Jangan dirugikan para penumpang. Terus terang, kami semua merasa sangat kecewa dengan kejadian," katanya.
Staf TransNusa Ruteng, Mus Ngarut mengatakan, dirinya tak berwenang memberikan keterangan pers. Dia persilakan wartawan menghubungi Manajer TransNusa di Kupang.
"Hubungi mereka saja. Hanya saya mau katakan sesuai dengan aspirasi para penumpag sebaiknya tutup saja penerbangan TransNusa Ruteng-Kupang atau sebaliknya. Hal itu terjadi karena penumpang termasuk para pejabat dikecewakan dengan pelayanan yang ada," katanya.

Manajer PT TransNusa Kupang,Yosef Lumban Gaol per telepon mengatakan, kasus ini terjadi karena jumlah penumpang telah melampaui kapasitas pesawat. Total yang mesti dimuat adalah 1 ton, tetapi yang ada di Ruteng itu 24 penumpang dan bagasinya dengan total berat 1,6 ton.

"Jadi sudah lebih kapasitasnya. Dan, yang tahu baik ini adalah pilot. Sebagian penumpang sebenarnya bisa diterbangkan. Tetapi untuk menghindari kesan diskriminasi, maka penerbangan ditunda hari berikutnya," katanya.

Mengenai tuntuntan para penumpang, kata Lumban Gaol, tuntutan material tak ada masalah. Pihaknya akan memenuhi tuntutan tersebut. Sedangkan tuntutan imateril sulit dipenuhi karena tidak masuk akal. Perusahaan sulit menjawab tuntutan tersebut.*

Selengkapnya...

Sekolah Pungut Uang Rp200 Ribu per Siswa

*Saat Ambil Ijazah

Oleh Paul J Bataona

MBAY (FLORES POS) -- SMAK Setiawan Nangaroro memungut uang Rp200 ribu per siswa saat mereka mengambil ijazah. Pungutan ini dinilai sumbangan, tetapi orang tua siswa menilainya sangat memberatkan mereka.

Piter Seso, salah satu orang tua siswa kepada Flores Pos, Sabtu (20/6) mengatakan, orang tua murid sangat berkeberatan dengan pungutan tersebut karena tidak jelas alasannya. Ada yang bilang uang itu untuk kepentingan transportasi, ada yang bilang untuk uang pembangunan, dan alasan lainnya.

“Terlalu banyak alasan yang tidak jelas. Kami keberatan karena tidak mengetahui untuk kepentingan apa uang Rp200.000 yang dipungut tiap siswa itu,” katanya.

Kepala SMAK Setiawan Nangaroro, Siprianus Laki Tay ketika dikonfirmasi per telepon selulernya mengatakan, sekolah memang memungut dana Rp200 ribu per siswa saat mereka ambil ijazah. Namun pungutan ini diambil berdasarkan kesepakatan bersama sekolah dan komite.

Dikatakan Laki Tay, uang ini akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas baru sebagai bentuk kontribusi para siswa terhadap almamaternya dan juga sebagiannya dipakai untuk kepentingan administrasi pengurusan ijazah.

“Kalau ada yang tidak beres, sebaiknya orang tua datang ke sekolah dan kami bicarakan bersama di sana,” katanya.

SMAK Setiawan, kata dia, adaah sekolah swasta dan benar-benar menerapkan otonomi sekolah. Kesepakatan itu diambil saat rapat sebelum pembagian amplop dilakukan. Tetapi jika ada siswa yang tidam mampu membayar sebesar Rp200 ribu maka angka itu bukan harga mati. “Namanya juga sumbangan, berapa yang diberikan, itulah yang akan diterima sekolah,” katanya.

Pada tahun ini sekolah tersebut mendapatkan dana bantuan block grand senilai Rp110.000.000 tetapi ada juga kontribusi dari sekolah senilai 25 persen untuk kegiatan pembangunan ruang kelas. “Ini otonomi sekolah, bantuan pemerintah memang ada tetapi sering datang terlambat,” katanya.*

Selengkapnya...

Keluarga Langoday Adang Menteri Pertanian

*Mau Titipkan Pesan untuk Presiden dan Kapolri

Oleh Maxi gantung


LEWOLEBA (FLORES POS) -- Keluarga besar Langoday, Sabtu (20/6) mengadang Menteri Pertanian, Anton Aprianto dan rombonganya. Keluarga Langoday hanya mau menitipkan pesan untuk Presiden dan Kapolri melalui Menteri Pertanian agar pelaku dan otak pembunuhan Yoakim Langoday segera terungkap dan ditangkap.

Saat itu Menteri Pertanian dan rombongan baru kembali dari kunjungan kerja di Kecamatan Ile Ape. Mereka adang di jalan Trans Lembata, depan rumah almarhum Yoakim Langoday, Lamahora Keluarahan Lewoleba Timur Kecamatan Nubatukan. Kurang lebih ada 15 orang keluarga Langoday, termasuk istri almarhum Langoday.

Menteri Pertanian tidak keluar dari kendaraannya. Saat itu Menteri Pertanian duduk bersama dengan Wakil Bupati Lembata Andreas Nula Liliweri dalam mobil. Sementara Bupati Lembata, Andreas Duli Manuk tidak ada karena tugas luar daerah. Keluarga Langoday menyerahkan foto almarhum kepada Menteri Pertanian melalui ajudannya.

Kurang lebih 10 menit, keluarga Langoday berorasi di jalan. Sisilia Langoday kepada Menteri Pertanian mengatakan, Yoakim Langoday, Selasa (19/5) baru pulang ikut kegiata konservasi laut sedunia. Namun selang beberapa jam, Kepala BidangPengawasan dan Pemasaran pada Dinas Perikanan dan Kelautan ini dibunuh. Diduga, dia dibunuh terkait kasus korupsi.

Dia mengatakan, rakyat Lembata ini miskin tapi tingkat korupsinya besar. Karena itu keluarga Langoday menitipkan pesan kepada Menteri Pertanian agar Presiden dan Kapolri mendesak pihak kepolisian segera mengungkapkan dan menangkap para pelaku dan otak pembunuhan Yoakim Langoday. Setelah orasi keluarga Langoday mempersilakan Menteri Pertanian dan rombongan lewat.

Mega Prabowo
Tim koalisi partai politik pendukung calon presiden dan calon wakil presiden Mega-Prabowo Kabupaten Lembata mendesak DPRD Kabupaten Lembata segera menggelar rapat khusus bersama pemerintah untuk membahas penanganan kasus kematian Yoakim Langoday.

Tim Mega-Prabowo menyesalkan sikap pemerintah yang tidak proaktif dalam menyikapi kasus kematian Yoakim Langoday. Mendesak aparat penegak hukum (Polres lembata) untuk segera mengungkap tuntas kasus kematian Yoakim Langoday. Tim Mega-Prabowo juga memberikan dukungan moril kepada keluarga berduka untuk lebih sabar dalam menghadapi kematian Yoakim Langoday.

Pernyataan sikap Mega-Prabowo ini ditandatangan oleh ketua dan sekretaris tim Mega Parbowo, Lukas Onek Narek dan Felicianus Chorpus dan 9 partai koalisi Mega-Prabowo.*

Selengkapnya...